SMA Negeri 1 Seririt kembali mengikuti kegiatan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) yang berlangsung pada Rabu (4/12) kemarin di RKG. Hadir sebagai tim penilai yaitu Pengawas Disdikpora Provinsi Bali Gusti Nyoman Astika, S.Pd., M.Pd dan Putu Marjani, S.Pd. Tim penilai diterima oleh kepala sekolah, ketua komite, staf pimpinan dan tim PKKS.

Kepala SMA Negeri 1 Seririt, Ngurah Putu Wiswayana, S.Pd., M.Pd dalam sambutannya menyampaikan gambaran profil sekolah secara umum. Pihaknya selama ini telah berupaya melakukan beberapa terobosan yang diharapkan berdampak bagi sekolah. Dimulai dari menata publikasi, pengembangan siswa berdasarkan cita-cita dengan program “Pelita Memikat”, pembinaan siswa dengan program “Pesona Smanser”, refleksi pembelajaran secara rutin, penataan ekstrakurikuler, penataan aset serta sarana dan prasarana sekolah, dan program lainnya.

Selanjutnya, kegiatan kunjungan lapangan kali ini diawali dengan mengobservasi lingkungan sekolah. Penilaian mengacu pada empat aspek yaitu kinerja pendidik dalam pengelolaan proses pembelajaran, kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan satuan pendidikan, iklim lingkungan belajar, serta hasil pembelajaran lulusan dan/atau peserta didik. Tim penilai juga memperdalam data dengan melakukan wawancara kepada warga sekolah seperti guru dan siswa terkait dengan kepemimpinan atau manajemen kepala sekolah selama ini.

Sementara itu, tim penilai yang diwakili oleh Gusti Nyoman Astika, S.Pd., M.Pd pada awal sambutannya mengatakan bahwa PKKS ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Diupayakan ada peningkatan standar pelayanan minimal yang semula tuntas pratama menjadi tuntas madya. Dalam PKKS tidak hanya kinerja kepala sekolah yang dinilai tetapi juga guru dalam mengelola pembelajaran.

Berdasarkan hasil kunjungan lapangan, pihaknya mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh kepala sekolah selama ini. “Sebagian besar sudah memenuhi indikator yang ada. Namun, ada beberapa hal yang perlu terus ditingkatkan oleh sekolah agar semakin maju. Di antaranya yaitu menyangkut pembelajaran berdiferensiasi utamanya diferensiasi produk. Selain itu, sekolah juga perlu mengoptimalkan data alumni dan juga tingkat kepuasan pengguna alumni sebagai bahan refleksi bagi sekolah terkait kualitas lulusan”, ungkapnya. (hms)