𝗚𝗲𝗹𝗮𝗿 𝗣𝗮𝘀𝗿𝗮𝗺𝗮𝗻 𝗞𝗶𝗹𝗮𝘁, 𝗦𝗺𝗮𝗻𝘀𝗲𝗿 𝗕𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗦𝗶𝘀𝘄𝗮 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗠𝗮𝘁𝗲𝗿𝗶 𝗕𝘂𝗱𝗮𝘆𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗣𝗿𝗮𝗸𝘁𝗶𝗸 𝗞𝗲𝗮𝗴𝗮𝗺𝗮𝗮𝗻

2024-07-02

SERIRIT - Dalam rangka mewujudkan generasi muda yang berbudaya, SMA Negeri 1 Seririt memanfaatkan liburan semester genap tahun pelajaran 2023/2024 dengan menyelenggarakan kegiatan Pasraman Kilat. Kegiatan berlangsung selama dua hari yaitu tanggal 1 s.d 2 Juli 2024 dan dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah yang diwakili Waka Humas pada Senin (1/7) kemarin. Turut hadir staf pimpinan, panitia, dan peserta dari siswa kelas X yang beragama Hindu sebanyak 50 orang.

Ketua panitia kegiatan I Kadek Maharjaya, S.Pd dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan Pasraman Kilat dilakukan dengan tujuan untuk membina karakter serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan anak-anak sehingga liburan siswa dapat diisi dengan hal-hal yang positif. Kegiatan ini terlaksana sesuai dengan edaran Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali No B.10.100.3.4/1752/UPTD.BPTKK/Dikpora tertanggal 7 Juni 2024 tentang Pelaksanaan Pasraman Kilat. Selama dua hari, ada beberapa materi yang diberikan kepada siswa diantaranya tentang Etika Berbahasa Bali, Etika Berbusana Adat Bali, Budi Pekerti, Yoga, Dharmagita, dan Praktik Upakara. Adapun narasumber yang mengisi kegiatan ini yaitu berasal dari guru-guru SMA Negeri 1 Seririt.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Seririt yang diwakili oleh Waka Humas I Kadek Mustika, S.Pd.B., M.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan pasraman kilat sesungguhnya sangat penting untuk membina karakter atau sikap siswa. Kegiatan ini juga sejalan dengan visi sekolah khususnya pada aspek cerdas, utamanya cerdas spiritual dan emosional. "Kegiatan seperti ini sangat penting untuk pembinaan karakter dan jati diri anak-anak sehingga menjadi generasi muda yang berbudaya" terangnya.

Lebih lanjut disampaikan untuk mewujudkan generasi muda yang berbudaya maka siswa harus dibekali dengan wawasan tentang budaya seperti penggunaan bahasa Bali, busana adat Bali, maupun perilaku yang mencerminkan jati diri orang Bali. Sebagai orang Bali dengan identitas budaya Bali maka siswa juga diharapkan dapat melakukan praktik keagamaan seperti madharmagita, majajaitan, dan membuat sarana upakara. Semua hal tersebut diharapkan mampu diinternalisasi kemudian dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. (hms/mus)